Tanda-tanda I’rab Jazm Lengkap dengan Referensinya

Diposting pada

Tanda-tanda I’rab Jazm

Pada kesempatan kali ini doenmuslim.com akan membagikan ilmu tentang tanda-tanda i’ran jazm dalam ilmu nahwu yang dilengkapi dengan ferensi buku/kitabnya. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari ilmu tersebut di bawah ini oke.


I’rab Jazem

Jazem merupakan alamat yang terakhir yakni yang keempat dari urutan rafa’, nashab, jar (khafadz), dan jazem. Dan urutan ini sudah paten karena dari berbagai kitab nahwu dan ulama’ nahwu tidak ada perbedaan terhadap urutan i’rab.

Dalam buku Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan ‘Imrithy, karya Moch. Anwar dijelaskan, sebagai berikut;

وللجزم علامتان السكون والحذف

“I’rab jazem mempunyai dua alamat yaitu; sukun dan membuang.”

Maksudnya; i’rab jazem itu mempunyai duaa tanda, yaitu; sukun yang menjadi tanda pokok dan membuang (menghilangkan) nun tanda rafa’ dan huruf ‘illat. Contoh;

  1. Sukun yang menjadi tanda pokok, seperti;

لَمْ يَنْصُرْ، لَمْ يَضْرِبْ، لَمْ يَكُنْ

  1. Membuang nun tanda rafa’, seperti;

لَمْ يَفْعَلَا، لَمْ تَفْعَلَا، لَمْ يَفعْلُوا، لَمْ تَفْعَلُوا، لَمْ تَفْعَلِى

  1. Membuang huruf ‘illat, seperti; (Baca dari kanan)

 > يَخْشَى   Menjadi لَمْ يَخْشَ   , يَرْمِى   menjadi   لَمْ يَرْمِ 

Kata Nadhim

والجزم في الافال بالسكون * او حذف حرف علة او نون

“I’rab jazem pada fi’il-fi’il itu dengan mmakai sukun, atau membuang huruf ‘illat, atau membuang nun (tanda rafa’) pada af’alul khamsah.”[1]


Baca juga: Tanda-tanda I’rab Nashab


Tanda-tanda I'rab Jazm

Tanda-tanda I’rab Jazem

1. Harakat Sukun

Dalam buku Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan ‘Imrithy, karya Moch. Anwar dijelaskan, sebagai berikut;

فاما السكون للجزم في الفعل المضارع الصحيح الاخر

Sukun menjadi alamat bagi i’rab jazem pada fi’il mudhari’ yang pada bagian akhirnya tidak berhuruf ‘illat, yaitu alif, wawu, dan ya’, seperti; [ لَمْ يَفْعُلْ، لَمْ تَفْعُلْ، لَمْ يَدْخُلْ [2


  1. Hadfu (membuang)

Membuang itu menjadi tanda bagi i’rab jazem pada fi’il mudhari’ yang mu’tal akhir (kata yang akhirnya bertemu dengan huruf ‘illat) dan pada fi’i-fi’il yang di-rafa’-kan nya dengan nun tetap. Contoh;[3]

  1. Fi’il mudhari’ mu’tal akhir, contoh; (Baca dari arah kanan)

>  يَخْشَى Menjadi لَمْ يَخْشَ ,  يَرْمِى menjadi   لَمْ يَرْمِ , يَدْعُو menjadi لَمْ يَدْعُ .

  1. Fi’il yang di-rafa’-kannya dengan nun tetap (af’alul khamsah). Contoh; (Baca dari Kanan)

>  يفعلان، يفعلان، يفعلون، تفعلون، تفعلين menjadi  لم يفعلا، لم تفعلا، لم يفعلوا، لم تفعلوا، لم تفعلي


Referensi

[1] Moch. Anwar, Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan ‘Imrithy, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2014) cet. ke-33, hal. 41.
[2] Ibid. Hal. 42.
[3] Ibid. Hal. 42.