ARTIKEL

Pahala Memberikan Nafkah kepada Istri

Pedoman Rumah Tangga Bahagia sesuai Syari’at part 4

Sesungguhnya semua laki-laki pasti ingin melakukan sunnah Rasulullah Muhammad SAW yang berupa Nikah. Setelah menikah suami wajib hukumnya memberikan nafkah kepada istri dan anak keturunannya. Akan tetapi masih banyak suami yang ragu akan pahala dari nafkah tersebut. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini dosenmuslim.com akan membahas tentang Pedoman Rumah Tangga Bahagia sesuai Syari’at part 4 yang berjudul Pahala Memberi Nafkah kepada Istri.

Pahala Memberi Nafkah kepada Istri

Suami yang membelanjai istrinya dengan ikhlas berarti melakukan perbuatan ibadah. Maka Allah akan memberinya pahala setiap rupiah yang diberikan kepada istrinya sebagai belanja ataupun sebagai pemberian hadiah. Nikah merupakan sunnah Rasulullah, sehingga segala apapun yang dikerjakan dan dikeluarkan untuk keluarga dengan ikhlas mengharap ridha Allah maka akan mendapat pahala. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

عن سعد ابن أبي وقاص: أنّ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم قال له: “وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللهِ إِلَّا أُجِرْتَ بِهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِيْ فِي امْرَأَتِكَ.” (متفق عليه)

Artinya: “Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda kepadanya: “Engkau tiada memberikan belanja demi mencari keridhaan Allah, melainkan engkau pasti diberi pahala, sekalipun yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Banyak suami yang tidak mengerti karena kebodohannya tentang ajaran Islam. Mereka beranggapan, bahwa memberikan belanja kepada istri itu hanya sebagai rasa kebaikan hati atau kemurahan terhadap istrinya. Hal ini sama sekali tidak benar, karena suami memberikan belanja kepada istri adalah suatu kewajiban. Apabila tidak dilaksanakannya dengan sebaik-baiknya, maka suami berdosa.

Baca juga: Nilai Istri Shalihah

Ukuran Memberikan belanja kepada Istri

Belanja yang wajib diberikan suami kepada istrinya mempunyai ukuran. Sedikit-dikitnya adalah sejumlah kebutuhan makan dan minum sehari-hari dengan layak. Misalnya, suami sehari berpenghasilan 10.000, maka kepada istri ia harus memberikan belanja makan dan minum sesuai dengan tingkat penghasilannya.

Apabila rumah tangga sudah mempunyai anak, maka belanja yang harus diberikan suami bertambah besar. Karena selain untuk istrinya juga untuk anaknya. Oleh karena itu ukuran besar kecilnya belanja rumah tangga hendaklah dibicarakan dengan baik antara suami dan istri, bukan keputusan sewenang-wenang secara pihak. Dan juga istri tidak boleh meminta belanja sewenang-wenang kepada suami hingga memberatkan suami.

Baca juga: Ancaman dan Celaan Menjomblo selamanya

Baca juga: Dorongan dan Anjuran Rasulullah untuk Berumah Tangga

Kesimpulan

Jadi, Segala pemberian suami kepada istri dan anak itu merupakan sebuah kewajiban. Kewajiban tersebut harap dipenuhi dengan ikhlas mengharap ridha Allah SWT, agar dicatat sebagai pahala.

 

Muhammad Nasikhul Abid

Share
Published by
Muhammad Nasikhul Abid

Recent Posts

Shalawat Menjadi Sebab Diampuninya Dosa

Pahala dan dosa merupakan bentuk kepedulian Allah kepada makhluknya. Siapa yang melakukan kebaikan akan Allah…

4 tahun ago

Shalawat Mendatangkan Syafa’at

Dunia hanyalah tempat hidup sementara bagi semua makhlukNya. Dan akhirat adalah tempat hidup kekal bagi…

4 tahun ago

Pengertian Shalawat dan Keutamaannya

Pengertian Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW Sebagai orang beriman pastinya tidak asing dengan kata shalawat.…

4 tahun ago

13 Situs Jurnal Referensi Karya Tulis Ilmiah

13 Situs Jurnal Referensi Karya Tulis Ilmiah dosenmuslim.com - Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat wajib…

4 tahun ago

Sekolah Islam Terpadu Di Yogyakarta

Di zaman yang serba modern ini, menuntut orangtua untuk lebih menjaga anak-anaknya dari budaya global…

5 tahun ago

4 SMPIT Boarding School Terbaik di Yogyakarta

www.dosenmuslim.com - Setiap orang tua yang putra-putrinya sudah duduk di bangku kelas 6 SD/MI pasti…

5 tahun ago