Pengertian Indicator Kesehatan Masyarakat
Indicator kesehatan adalah ukuran yang menggambarkan atau menunjukkan status kesehatan sekelompok orang dalam populasi tertentu. Indikator sehat menurut WHO:
- Berhubungan dengan status kesehatan masyarakat
- Indikator komprehensif: Angka kematian kasar menurun, Rasio angka moralitas proporsional rendah, Umur harapan hidup meningkat.
- Indikator spesifik: Angka kematian ibu dan anak menurun, Angka kematian karena penyakit menular menurun,Angka kelahiran menurun.
- Berhubungan dengan pelayanan kesehatan rasio antara pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk seimbang, distribusi tenaga kesehatan merata, informasi lengkap tentang fasilitas kesehatan, informasi tentang sarana Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain-lain.
Pengertian Proyeksi
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi. Data penduduk Indonesia yang dapat dipakai dan dipercaya untuk keperluan proyeksi adalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakn pada tahun yang berakhir “0” dan survei antar sensus (SUPAS) pada tahun yang berakhir “S”.
Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan susunan penduduk menurut umur. Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan survei-survei, sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang. Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisi umur dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Pengertian Istimasi Penduduk
Estimasi adalah keseluruhan proses yang memerlukan serta menggunakan estimator untuk menghasilkan sebuah estimate dari suatu para meter.(harinaldi : 2005)
Asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk:
- Fertilitas (Kelahiran)
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
- Mortalitas (Kematian)
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
- Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor – faktor pendorong dan penarik bagi orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di beberapa negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana baik alam maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antar negara boleh dikatakan berimbang saja jumlahnya. Peraturan – peraturan atau undang – undang yang dibuat oleh banyak negara umumnya sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau menetap secara permanen di suatu negara lain.
Cara menghitung proyeksi jumlah penduduk penduduk
Rumus-rumus perhitungan proyeksi jumlah penduduk:
- Metoda Arithmatik;
Pn Po + Ka (Tn – To) |
Ka = Pa – P1
T2-T1 |
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n;
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar;
Tn = tahun ke n;
To = tahun dasar;
Ka = konstanta arithmatik;
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke I;
P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir;
T1 = tahun ke I yang diketahui;
T2 = tahun ke II yang diketahui.
- Metode Geometrik;
Pn = P (1+ r)n |
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n;
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar;
r = laju pertumbuhan penduduk;
n = jumlah interval
- Metode Least Square;
Ŷ = a + bX |
Dimana:
Ŷ = nilai variabel berdasarkan garis regresi;
X = variabel independen;
a = kotanta;
b = koefisien arah regresi linear
Adapun persamaan a dan b adalah sebagai berikut:
a = |
a = |
Bila koefisien b telah dihitung terlebih dahulu, maka konstanta a dapat ditentukan dengan persamaan lain, yaitu:
a = Y1 – b.X1 |
Dimana dan masing-masing adalah rata-rata untuk variabel Y dan X.
- Metode Trend Logistic;
Ka |
dimana:
Y = Jumlah penduduk pada tahun ke-X;
X = Jumlah interval tahun;
k, a, dan b = Konstanta
- Untuk menentukan pilihan rumus proyeksi jumlah penduduk yang akan digunakan dengan hasil perhitungan yang paling mendekati kebenaran harus dilakukan analisis dengan menghitung standar deviasi atau koefisien korelasi;
- Rumus standar deviasi dan koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
- Standar Deviasi :
|
|
- Koefisien Korelasi
Metode perhitungan proyeksi jumlah penduduk yang menghasilkan koefisien paling mendekati 1 adalah metoda yang terpilih.
- Rumus mengukur pertumbuhan penduduk
- Pertumbuhan penduduk alami (Natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.
Rumus :
T = ( L – M ) |
Keterangan:
T= pertambahan penduduk
L= jumlah kelahiran
M= jumlah kematianan
Contoh soal :
Misalkan pada tahun 2006 angka kelahiran kasar penduduk Pulau jawa 50.000 jiwa dan angka kematiannya 20.000 jiwa. Berapakah perumbuhab penduduk alami pulau jawa?
Jawab :
T = ( L – M ) |
= 50.000 – 20.000
= 30.000 jiwa
Jadi pertumbuhan penduduk alami pulau jawa pada tahun 2005 adalah 30.000 jiwa.
- Pertumbuhan Penduduk Total
Berbeda dengan pertumbuhan penduduk alami,pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi & emigrasi).
Rumus :
T = ( L – M ) + ( I – E ) |
Keterangan:
T= pertambahan penduduk
L= jumlah kelahiran
M= jumlah kematianan
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Contoh soal :
Misalkan jumlah kelahiran kasar penduduk pulau jawa pada ahun 2007 adalah 50.000 jiwa dan kematian kasar 20.000 jiwa. Diketahui pula jumlah imigrasi ada 15.000 dan emigrasi ada 7.000. hitnglah pertumbuhan penduduk total Pulau Jawa pada tahun 2007!
Jawab :
T = ( L – M ) + ( I – E ) |
= ( 50.000 – 20.000 ) + ( 15.000 – 7.000 ) jiwa
= 30.000 + 8.000 jiwa
= 38.000 jiwa
Jadi pertumbuhan penduduk total pulau Jawa pada tahun 2007 adalah 38.000 jiwa.
Pertumbuhan penduduk dapat digolongkan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Pertumbuhan penduduk dikatakan rendah jika T kurang dari 1%, pertumbuhan penduduk dikatakan sedang jika T antara 1 – 2 %, pertumbuhan penduduk dikatakan tinggi jika T di atas 2 %.
DAFTAR PUSTAKA
Data Statistik Indonesia_Pertumbuhan penduduk ( google.com )
PROYEKSI PENDUDUK . Pdf. ( google.com )
Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi untuk SMA kelas IX, Jakarta: Erlangga.