Teknik Bimbingan dan Konseling

Diposting pada

Teknik Bimbingan dan Konseling

Pada umumnya teknik-teknik yang dipergunakan dalam bimbingan mengambil dua pendekatan, yaitu pendekatan secara kelompok (group guidance) dan pendekatan secara individual (individual counseling).

1. Bimbingan kelompok

Teknik yang digunakan dalam membantu murid atau sekelompok murid memecahkan masalah-masalah dengan melalui kegiatan kelompok. Beberapa bentuk khusus teknik bimbingan kelompok yaitu: home room program, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi murid, sosiodrama.

2. Penyuluhan individual (Individual Counseling)

Dalam teknik ini pemberian bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersifat face to face relationship (hubungan empat mata), yang dilaksanakan dengan wawancara antara counselor dengan konsele. Masalah-masalah yang dipecahkan melalui teknik counseling ini ialah masalah-masalah yang sifatnya pribadi.[1]


Sedangakn menurut Abin Syamsuddin Makmun sistem pendekatan bimbingan dan konseling itu ada dua , yaitu:

  1. Pendekatan Direktif.
  2. Pendekatan Non-Direktif. [2]

Secara singkat kedua pendekatan bimbingan dan konseling tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pendekatan Direktif

Pendekatan ini dikenal juga sebagai bimbingan yang bersifat Counselor-Centered. Sifat tersebut menunjukkan pihak pembimbing memegang peranan utama dalam proses interaksi layanan bimbingan. Pembimbinglah yang berusaha mencari dan menemukan permasalahan yang dialami kliennya.

  1. Pendekatan Non-Direktif

Pendekatan ini dikenal juga sebagai layanan bimbingan yang bersifat Client-Centered. Sifat tersebut menunjukkan bahwa pihak terbimbing diberikan peranan utama dalam bidang interaksi layanan bimbingan. Sedangkan ciri-ciri hubungan non-direktif sebagai berikut:

  1. Hubungan non-direktif ini menempatkan klien pada kedudukan sentral, klienlah yang aktif untuk mengungkapkan dan mencari pemecahan masalah.
  2. Konselor berperan hanya sebagai pendorong dan pencipta situasi yang memungkinkan klien bisa berkembang sendiri.[3]

Refrensi Buku

[1] I. Djumhur dan Mohammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, tt), h. 106 & 110

[2] H. Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. VII, h. 295- 296

[3] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Teori Konseling, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), Cet. I, hal. 60-61.