Makalah Pembelajaran Tematik
Pada kesempatan kali ini dosenmuslim.com akan membagikan ilmu tentang makalah pembelajaran tematik yang dilengkapi dengan referensinya. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari ilmu tersebut di bawah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau ”imtruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Kata pembelajaran juga mengandung arti proses membuat orang melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan.[1]
Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu sendiri dengan belajar.[2]
Setelah diketahui makna dari sebuah pembelejaran, kemudian apa yang dimaksud dengan pembelajaran tematik itu?
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa pelajaran (bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Lebih lanjut, perlu dipahami bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan pemberdayaan dalam memecahkan masalah, sehingga hal ini menumbuhkan kreativitas sesuai dengan potensi dan kecenderungan mereka yang berbeda satu dengan lainnya. Sekaligus, dengan diterapkannya pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning tobe), dan untuk hidup bersama (learning to live together).[3]
Sedangkan pembelajaran tematik Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran (Alquran Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan SKI) sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.[4]
Baca juga: Makalah Filsafat Pendidikan
B. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik PAI
Pembelajaran tematik dikembangakan selain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan juga memiliki sejumlah tujuan lain:
- Agar peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu karena materi disajikan dalam kontek tema yang jelas.
- Agar peserta didik mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar aspek dalam satu tema.
- Agar pemahaman peserta didik terhadap aspek PAI lebih mendalam dan berkesan.
- Agar kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik karena mengaitkan berbagai aspek/topik dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata yang diikat dalam tema tertentu.
- Agar guru PAI dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk pendalaman.[5]
- Manfaat Pembelajarn Tematik PAI
Manfaat dari pembelajaran tematik PAI antara lain:
- Dengan mengembangkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi aspek akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dikurangi bahkan dihilangkan.
- Peserta didik mampu melihat hubungan yang bermakna antara aspek atau pokok bahasan.
- Pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah pecah.
- Dengan adanya pemaduan antara aspek pokok bahasan maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
- Bersifat fleksibel.
- Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
- Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.[6]
C. Implementasi Pembelajaran Tematik PAI
Adapun prosedur dalam penerapan pembelajaran tematik PAI secara umum mengikuti tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
-
Perencanaan
Sebelum melaksanakan pembelajaran idealnya seorang guru harus membuat perencanaan yang berhubungan dengan pembelajaran. Karena perencanaan meliputi segala aspek tentang pembelajaran atau suatau rancangan yang diperhatikan guru sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Baik tidaknya rencana pembelajaran yang disusun sangat mempengaruhi tahap pembelajaran yang dilaksanakan dan tujuan yang diharapkan.
Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga terdapat unsur-unsur utama yang harus ada di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
- Tujuan yang hendak dicapai berupa bentuk-bentuk tingkah laku apa yang diinginkan untuk dimiliki siswa setelah terjadi proses belajar mengajar.
- Bahan pelajaran atau isi pelajaran yang dapat mengantar siswa mencapai tujuan.
- Metode dan teknik yang digunakan, yaitu bagaimana proses belajar mengajar yang akan diciptakan guru agar siswa mencapai tujuan.
- Penilaian, yakni bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui tujuan tercapai atau tidak.[7]
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa unsur-unsur yang sangat penting dalam perencanaan pembelajaran yaitu merumuskan tujuan pembelajaran, memilih dan mengembangkan bahan pelajaran, merencanakan kegiatan belajar, dan merencanakan penialaian. Di sinilah arti pentingperencanaan pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus harus menyusun rencana pembelajarannya secara baik.
-
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan di sekolah. Jadi, pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi antara guru dengan peserta didik dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun pelaksanaan dalam pembelajaran tematik PAI merupakan implementasi dari RPP, meliputi bahan ajar atau materi, kegiatan pembelajaran (kegiatan pendahuluan, inti dan penutup). [8]
-
Penilaian Pembelajaran
Penilaian pembelajaran adalah usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, serta menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan yang telah dicapai, baik yang berkaitan dengan proses maupun hasil pembelajaran. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga komponen tersebut dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan instrumen penilaian yang berbeda-beda, tetapi tetap berimbang dan berfungsi saling melengkapi antara satu dengan yang lain.[9]
Tujuan penilaian antara lain adalah untuk mendapatkan pembuktian yang akan mengukur sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Secara garis besar dalam proses pembelajaran, penilaian memiliki tiga fungsi pokok yaitu 1) Untuk mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran selama jangka waktu tertentu, 2) Untuk mengukur sampai dimana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan, 3) Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses pembelajaran. Selain itu evaluasi juga dapat digunakan untuk bahan pertimbangan bagi bimbingan individu peserta didik, membuat diagnosis mengenal kelemahan-kelemahan dan kemampuan peserta didik, bahan pertimbangan bagi perubahan perbaikan kurikulum.[10]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa pelajaran (bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu.
pembelajaran tematik Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran (Alquran Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan SKI) sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik
prosedur dalam penerapan pembelajaran tematik PAI secara umum mengikuti tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
B. Saran
Setelah membahas terkait dengan pemebalajar tematik, diharapkan kita sebagai mahasiswa pendidikan penerus para pendidik harus siap menerapkan di berbagai tempat pendidikan, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008).
Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran Berbasis PAIKEM, (Banjarmasin: Pustaka Banua, 2013), Cet. Ke-1.
Mamat S. B. dkk., Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Depag RI, 2007).
Departemen Agama RI, Pedoman Penyusunan Pembelajaran Tematik Pendidikan Agama Islam (PAI), ( Jakarta: Departemen Agama RI, 2009).
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014).
Tinta Guru, ’’Perbedaan Karakteristik RPP KTSP dan Kurikulum 2013”. http://www.perbedaan-karakteristik-rpp-ktsp-dan-kurikulum-2013. Di kutip pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.
Peny Iswindarti, Siap Menyongsong Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Gava Media, 2014).
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999).
Referensi Buku
[1] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 265.
[2] Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran Berbasis PAIKEM, (Banjarmasin: Pustaka Banua, 2013), Cet. Ke-1, hlm. 14.
[3] Mamat S. B. dkk., Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Depag RI, 2007), hlm. 4-5
[4] Departemen Agama RI, Pedoman Penyusunan Pembelajaran Tematik Pendidikan Agama Islam (PAI), ( Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), hlm. 2
[5] Departemen Agama RI, Pedoman Penyusunan Pembelajaran Tematik Pendidikan Agama Islam (PAI), ( Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), hlm. 2.
[6] Ibid, hlm. 3
[7]Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), hlm. 39-40.
[8]Tinta Guru, ’’Perbedaan Karakteristik RPP KTSP dan Kurikulum 2013” http://www.perbedaan-karakteristik-rpp-ktsp-dan-kurikulum-2013, dikutip pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.
[9] Peny Iswindarti, Siap Menyongsong Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hlm. 206
[10] Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 277.