Pengertian Evaluasi Lengkap dengan Referensinya
Pada kesempatan kali ini dosenmuslim.com akan menebar ilmu tentang Pengertian Evaluasi yang dilengkapi dengan referensinya. Penasaran? Mari kita bahas dan pelajari ilmu tersebut di bawah ini.
Pengertian Evaluasi
Menurut Norman E. Gronlound evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa (Ngalim Purwanto, 2008:3). Seperti yang diungkapkan oleh Oemar hamalik bahwa evaluasi berfungsi menilai unsur-unsur yang relevan pada urutan perencanaan dan pelaksanaan pengajaran, itu sebabnya evaluasi menempati kedudukan penting dalam rancangan kurikulum dan rancangan pengajaran.[1]
Baca juga: Pengertian Evaluasi Pendidikan Agama Islam
Pada umumnya bentuk-bentuk evaluasi yang sering digunakan yaitu bentuk tes dan non tes. Di bawah ini akan dijelaskan dari kedua bentuk tes tersebut.
-
Penilaian Bentuk Tes
Suatu bentuk tes dibedakan menjadi dua yaitu tes tertulis dan tes lisan. “Tes tertulis adalah sekumpulan item pertanyaan dan atau pernyataan yang direncanakan oleh guru maupun para evaluator, guna memperoleh informasi tentang para siswa” Sedangkan tes lisan ialah sekumpulan item pertanyaan dan atau pernyataan yang disusun secara terencana, diberikan oleh seorang guru kepada siswanya tanpa melalui media tulis”[2]
-
Penilaian Bentuk Non Tes
Selain dalam bentuk tes, penilaian juga dapat dilakukan dalam bentuk nontes ,di antaranya:
a. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessment)
“Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti : praktek dilaboratorium, presentasi, diskusi dan lain-lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik 21 dari pada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.[3]
b. Penilaian Sikap
“Sikap terdiri dari tiga komponen yakni : afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berprilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap”.[4]
c. Penilaian Produk (Product Assessment)
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Teknik penilaian produk biasanya menggunakan cara holistic atau analitik.[5]
d. Penilaian Portofolio
“Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran”.[6]
e. Penilaian Diri (Self Assessment)
“Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian 22 kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor” (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012:116) [7]
Referensi Buku
[1] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), hlm 145.
[2] Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogakarta: Multi Pressindo, 2012), hlm. 98.
[3] Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogakarta: Multi Pressindo, 2012), hlm. 99.
[4] Ibid, hlm. 102.
[5] Ibid, hlm. 111.
[6] Ibid, hlm. 112.
[7] Ibid, hlm 116.