Faktor-faktor prestasi belajar PAI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar PAI

Diposting pada

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar PAI

Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar PAI. Yang mana di dalamnya juga dicantumkan referensinya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca di bawah ini


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar PAI

1. Kondisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Kondisi pembelajaran agama Islam adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran pendidikan agama Islam.

Faktor-faktor prestasi belajar PAIFaktor-faktor yang termasuk kondisi pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu ditinjau dari aspek tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam, tujuan yang akan dicapai adalah mengantarkan peserta didik mampu memilih Al-Qur’an sebagai sebagai pedoman hidup, mampu menghargai Al-Qur’an sebagai pilihannya yang paling benar, serta mampu bertindak dan mengamalkan pilihannya.

Ditinjau dari aspek karakteristik bidang studi pendidikan agama Islam, pendidikan agama Islam menuntut adanya fakta, hukum/dalil, prinsip dan keimnanan yang menyajikan kebenaran Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia.

Ditinjau dari aspek karakteristik peserta didik secara individual, peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal  kemampuan gaya belajar, perkembangan moral, perkembangan kepercayaan, dan perkembangan kognitif.

Ditinjau dari faktor kendala sumber belajar yang tersedia, ada yang memilki laboratorium lengkap, ada yang kurang lengkap, bahkan ada yang tidak memilikinya: ada yang sudah memiliki sarana prasarana lengkap untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran yang optimal, dan ada yang memiliki sarana prasarana seadanya.[1]


Baca juga: Pengertian Pendidikan lengkap beserta referensinya


2. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Metode pembelajaran pendidikan agama Islam dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu strategi penyampaian dan strategi pengelolaan pembelajaran.

Strategi penyampaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah metode-metode penyampaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan untuk membuat siswa dapat merespons dan menerima pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan mudah, cepat, menyenangkan. Karena itu penempatan strategi penyampaian perlu menerima serta merespons masukan dari peserta didik. Dengan demikian, strategi penyampaian mencakup bahan-bahan pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran yang lain, media pembelajaran merupakan satu komponen penting dan menjadi kajian utama dalam strategi ini. Strategi penyampaian ini berfungsi sebagai penyampaian isi pembelajaran kepada peserta didik dan menyediakan informasi yang diperlukan peserta didik.

Strategi pengelolaan pembelajaran adalah metode untuk menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen metode pembelajaran lain, seperti pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran. Strategi pengelolaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berupaya untuk menata interaksi peserta didik dengan memperhatikan empat hal, yaitu penjadwalan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan tahap-tahap kegiatan yang harus ditempuh peserta didik dalam pembelajaran, pembuatan catatan kemajuan belajar peserta didik melalui penilaian yang komprehensif dan berkala selama proses pembelajaran berlangsung maupun sesudahnya, pengelolaan motivasi peserta didik dengan menciptakan cara-cara yang mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan kontrol belajar yang mengacu kepada pemberian kebebasan untuk memilih tindakan belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.[2]

3. Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Hasil pembelajaran pendidikan agama Islam dapat berupa hasil nyata, yaitu hasil belajar pendidikan agama Islam yang dicapai peserta didik secara nyata karena digunakannya suatu metode pembelajaran pendidikan agama Islam tertentu yang dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada. Selain hasil pembelajaran pendidikan agama Islam yang dapat berupa hasil nyata, hasil pembelajaran pendidikan agama Islam juga dapat berupa hasil yang diinginkan, yang merupakan tujuan yang dicapai yang biasanya sering mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran pendidikan agama Islam dalam melakukan pilihan suatu metode pembelajaran yang paling baik untuk digunakan sesuai dengan kondisi pembelajaran yang ada dan hasil yang diinginkan.[3]


Refrensi Buku

[1]   Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet. ke-2, h. 146-147.

[2]   Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet. ke-2, h. 151-155.

[3]   Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet. ke-2, h. 146-156.