Pengertian Pembelajaran
Di dalam sebuah pendidikan terdapat yang namanya pembelajaran, yang mana pemebalajaran itu sendiri merupakan inti dari sebuah proses pendidikan. Di dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen yang saling berinteraksi, yakni guru, murid, dan materi pelajaran. Tetapi ketiga komponen tersebut tidak dapat berinteraksi dalam proses pendidikan dengan efektif dan efisien kecuali dengan melibatkan yang namanya strategi, metode, dan media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pengertian pembelajaran secara etimologi yang dikutip oleh Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag. dari Zayadi (2004:8), bahwa kata pembelajaran merupakan terjemahan dari bahasa inggris, instruction yang bermakna upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang, melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.[1]
Dalam pengertian terminologi, pembelajaran dikatakan oleh Corey sebagaimana dikutip oleh Sagala (2006:61), bahwa pembelajaran merupakan suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus, atau menghasilkan respon dalam kondisi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.[2]
Sedangkan di dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran karya Dr. Oemar Hamalik dikatakan, bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide, dan film, audio dan vidio tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya.[3]
Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem pendidikan yang melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terprogram yang meliputi pendidik, peserta didik, tenaga kependidikan, dan semua yang berhubungan dengan terlaksananya pendidikan baik strategi, metode, materi, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi agar tujuan yang telah ditentukan dalam pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efesien.
Ciri-ciri Pembelajaran
Di dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran karya Dr. Oemar Hamalik dijelaskan, bahwa ada tiga ciri khas yang terkandung dalm sistem pembelejaran, yaitu:
- Rencana, ialah penataan ketenagaan, material dan prosedur, yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
- Kesalingtergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersiffat esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran.
- Tujuan, sistem pembejalajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem yang alami (natural). Sistem yang dibuat oleh manusia, seperti: sistem tranportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistem alami (natural) seperti: sistem ekologi, sistem kehifupan hewan, disusun sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur, agar siswa belajar secara efisien dan efektif. Dengan proses mendesain sistem pembelajaran si perancang membuat rancangan untuk memberikan kemudahan dalam upaya, mencapai tujuan sistem pembelajaran tersebut.[4]
Refrensi Buku
[1] Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. ke-2, hlm. 108.
[2] Ibid, hlm. 108.
[3] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. ke-12, hlm. 57.
[4] Ibid., hlm. 65-66.