Pelayanan-pelayanan Bimbingan dan Konseling
1. Pemberian Pengalaman-pengalaman Belajar yang Menantang
Tujuan pemberian pengalaman belajar yang menantang adalah agar segala potensi yang ada pada anak dan sekaligus aspek-aspek kepribadiannya dapat berkembang secara optimal. Kegiatan-kegiatan pelayanan bimbingan yang dapat diberikan di sekolah antara lain pemberian tugas individual, pemberian tugas kelompok, kegiatan kelompok diskusi, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan praktek, kegiatan tutorial, berbagai kegiatan lomba, remedial teaching dan karyawisata.[1]
Manfaat pelayanan pemberian pengalaman belajar yang menantang ini adalah:
- Mengembangkan dan menyalurkan potensi (bakat, minat, kemampuan) dan cita-cita siswa.
- Memperdalam pemahaman siswa dan memperluas wawasannya.
- Mendukung keberhasilan belajar siswa.
- Membantu memberikan arah tentang lanjutan pendidikan.
- Melatih disiplin, tanggung jawab, toleransi, sportivitas dan memupuk keberanian, serta menambah wawasan siswa, yang kesemuanya itu akan menambah atau meningkatkan kualitas kepribadian siswa.
- Mengembangkan sosialitas siswa.
- Menunjang kemandirian siswa.[2]
2. Pelayanan Informasi
Secara umum, layanan informasi memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencanayang dikehendaki.[3]
Manfaat pelayanan informasi sangat besar, terutama karena pelayanan tersebut dapat mendorong motivasi untuk melanjutkan pelajaran, menambah kemampuan dan keterampilan serta memilih pekerjaan yang sesuai dengan cita-citanya, membantu menyalurkan bakat dan cita-cita siswa, menunjang keberhasilan belajar, membantu merencanakan dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat, latar belakang pendidikan dan kepribadiannya. .[4]
3. Pelayanan Penempatan
Individu sering menjalani kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.[5]
Manfaat pelayanan penempatan adalah membantu siswa agar dapat berhasil dalam belajar, dapat mencari dan memilih pekerjaan setelah tamat belajar, potensi siswa dapat berkembang, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan menunjang tercapainya cita-cita.[6]
Refrensi Buku
[1] Paimun, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2005), h. 31.
[2] Paimun, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2005), h. 31.
[3] Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), cet. I, h. 225-226.
[4] Paimun, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2005), h. 32.
[5] Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), cet. I, h. 272.
[6] Paimun, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2005), h. 33, td