Penyakit-penyakit Mental dan Faktor-faktor Penyebabnya
Pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan tentang Penyakit-penyakit Mental dan Faktor Penyebabnya dan juga dilengkapi dengan referensinya.
Pembahasan
Menurut Zakiah Daradjat, keabnormalan dapat dibagi atas dua golongan yaitu: gangguan jiwa (neurose) dan sakit jiwa (psychose). Namun ada perbedaan antara neurose dan psychose. Orang yang terkena neurose, masih bisa mengetahui dan merasakan kesukaran, sebaliknya yang kena psychose tidak bisa mengetahui dan merasakan kesukaran.[1]
1. Macam-macam Penyakit Neurosis di antaranya yaitu:
a. Neurasthenia
Penyakit Neurasthenia adalah penyakit payah. Orang yang diserang akan merasa antara lain: Seluruh badan letih, tidak bersemangat, lekas merasa payah, walupun sedikit tenaga yang dikelaurkan.
Para ahli menyebutkan penyebab penyakit ini antara lain: karena terlalu sering melakukan onani (masturbasi), terlalu lama menekan perasaan, pertentangan batin, kecemasan, terlalu banyak mengalami kegagalan hidup.
b. Histeria
Histeria terjadi akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan dan pertentangan batin. Macam-macam Histeria yaitu:
- Lumpuh Histeria: kelumpuhan salah satu anggota fisik. Penyebab hysteria ini adalah adanya tekanan pertentangan batin yang tidak dapat diatasi.
- Cramp Histeria: Cramp yang terjadi pada sebagian anggota fisik. Penyebab dari hysteria ini adanya tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan yang dirasakan akibat kebosanan menghadapi pekerj aan-pekerj aannya.
- Kejang Histeria: yaitu badan seluruhnya menjadi kaku, tidak sadar akan diri, kadang-kadang sangat keras disertai dengan teriakan- teriakan dan keluhan-keluhan tetapi air mata tidak keluar. Penyebabnya adalah emosi sangat tertekan, seperti tersinggung, sedih, dan rasa penyesalan.
c. Psychastenia
Psychastenia adalah semacam gangguan jiwa yang bersifat paksaan, yang berarti kurangnya kemampuan jiwa untuk tetap dalam keadaan integrasi yang normal. Gejala-gejala penyakit ini adalah:
- Phobia yaitu rasa takut yang tidak masuk akal. Kadang-kadang rasa takut yang tidak masuk akal itu menyebabkan tertawaan orang sehingga ia makin merasa cemas.
- Obsesi yaitu gejala gangguan jiwa, di mana si sakit dikuasai oleh pikiran yang tidak bisa dihindari.
- Kompulsi yaitu gangguan jiwa, yang menyebabkan melakukan sesuatu, baik masuk akal ataupun tindakan itu tidak dilakukannya, maka si penderita akan merasa gelisah dan cemas. Kegelisahan atau kecemasan itu baru hilang apabila tindakan itu dilakukan.[2]
Baca Juga: Pengertian Kesehatan Mental
2. Macam-macam Penyakit Psychose
a. Schizophrenia
Schizophrenia adalah penyakit jiwa yang paling banyak terjadi dibandingkan dengan penyakit jiwa lainnya, penyakit ini menyebabkan kemunduran kepribadian pada umumnya, yang biasanya mulai tampak pada masa puber. Gejala-gejala Skizoprenia yang penting antara lain:
- Dingin perasaan, tak ada perhatian pada apa yang terjadi disekitarnya.
- Banyak tenggelam dalam lamunan yang jauh dari kenyataan
- Mempunyai prasangka-prasangka yang tidak benar dan tidak beralasan
- Sering terjadi salah tanggapan atau terhentinya pikiran atau juga pembicaraannya tidak jelas ujung pangkalnya
- Halusinasi pendengaran, penglihatan atau penciuman, di mana si penderita seolah-olah mendengar, mencium atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
- Si sakit banyak putus asa dan merasa bahwa ia adalah korban kejahatan orang banyak atau masyarakat
- Keinginan menjauhkan diri dari masyarakat, tidak mau bertemu orang lain.
b. Paranoia
adalah penyakit “gila kebesaran”, atau “gila menuduh orang”. Penyakit ini tidak banyak terjadi, kadang-kadang hanya satu atau dua orang saja yang terdapat menjadi penghuni dari salah satu rumah sakit jiwa. Biasanya penyakit ini mulai menyerang orang sekitar umur 40 tahun. Di antara ciri-ciri khas penyakit ini adalah delusi, yaitu satu pikiran salah yang menguasai orang yang diserangnya.
c. Manicdepressive
Penyakit ini dinamak juga “gila kumat-kumatan” di mana penderita mengalami rasa besar/gembira yang kemudian berubah menjadi sedih/tertekan.
Menurut Zakiah Daradjat, gangguan kesehatan mental dapat mempengaruhi:
- Perasaan; misalnya cemas, takut, iri-dengki, sedih tak beralasan, marah oleh hal-hal remeh, bimbang, merasa diri rendah, sombong, tertekan (frustasi), pesimis, putus asa dan apatis.
- Pikiran; kemampuan berpikir kurang, sukar memusatkan perhatian, mudah lupa, tidak dapat melanjutkan rencana yang telah dibuat.
- Kelakuan; nakal, pendusta, menganiaya diri atau orang lain, menyakiti badan orang atau dirinya dan berbagai kelakuan menyimpang lainnya.
- Kesehatan tubuh; penyakit jasmani yang tidak disebabkan oleh gangguan pada jasmani.[3]
Dari penjelasan di atas penulis memberi kesimpulan bahwa semua penyakit jiwa dan gangguan jiwa disebabkan karena perasaan tertekanan yang tidak bisa dihindari oleh si penderita, sehingga perasaan itu terus- menerus ia simpan yang akhirnya menyebabkan si penderita pesimis dan hilang akal untuk mengontrol dirinya.
Refrensi Buku
[1] Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001), h. 26
[2] Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001), h. 27-37.
[3] Zakiah Daradjat, Islam dan Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung,
1996), Cet. VIII, h. 9