Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap dalam Belajar

Diposting pada

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap dalam Belajar

Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dalam belajar, yang mana di dalam pembahasan ini nanti dilengkapi dengan referensi. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas di bawah ini.


Pembahasan

Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu proses tertentu, yaitu melalui kontak sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan dan lain- lain sekitarnya. Jadi, sikap mempunyai peranan yang penting dalam interaksi manusia. Dimana apa yang disebut adanya proses sosialisasi dari pada individu dalam kehidupan bermasyarakat itu sebagian besar adalah terdiri atau terbentuk dari sikap-sikap sosial yang ada pada dirinya. Mengenai pembentukan sikap atau attitude itu ada beberapa faktor yang turut mempengaruhinya, faktor-faktor itu yaitu :

  • Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan. Seseorang tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui persepsinya. Oleh sebab itu, melalui sekitarnya dia harus memilih stimulus mana yang akan didekatkan dan mana yang akan dijauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan-kecenderungan yang ada pada dirinya. Karena harus memilih inilah maka seseorang membentuk sikap positif terhadap sesuatu hal dan menyusun sikap negatif terhadap lainnya.

Dalam hal ini faktor internal yang terdapat dalam diri manusia yaitu perasaan sebagai suatu hal yang mempengaruhi sikap. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Robert Ellis, yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam buku “Psikologi Pendidikan” bahwa yang memegang peranan penting didalam sikap ialah faktor perasaan atau emosi.[1]

Dari keterangan di atas, dapat di mengerti bahwa sikap seseorang itu sangat dipengaruhi oleh perasaannya, karena seseorang akan bertindak pada mulanya sudah memiliki suatu rencana dari dalam dirinya baik rencananya dilaksanakan atau tidak namun di dalam hatinya sudah memiliki kehendak untuk bersikap, untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu tujuan. Suatu tujuan itu (belajar) akan sangat ditentukan oleh faktor dari dalam diri seseorang itu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap dalam Belajar

  1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu (luar diri seseorang). Adapun faktor-faktor eksternal yang ikut menentukan sikap itu antara lain :

  1. . Sifat obyek yang diajukan sasaran sikap
  2. . Kewibawaan orang yang mengemukakan sikap
  3. . Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut
  4. . Media komunikasi yang yang digunakan untuk menyampaikan sikap
  5. . Situasi pada saat sikap itu terbentuk.[2]

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Gerungan. Dipl Psych, faktor-faktor eksternal yang turut mempengaruhi terbentuknya sikap adalah :

“Dalam pembentukan dan perubahan attitude selain dari faktor- faktor internal maka yang turut menentukannya juga ialah antara lain sifat, isi pandangan baru yang ingin diberikan, siapa yang mengemukakannya dan siapa yang menyokong pandangan baru tersebut, dengan cara bagaimanakah pandangan itu diterangkan dari dalam situasi manakah attitude baru itu diperbincangkan (situasi interaksi kelompokkah, situasi orang sendiriankah dan lain-lain)”.[3]


Baca juga: Macam-macam sikap dalam Belajar


Sementara itu, menurut salahuddin mahfudh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan karena keberadaannya dapat mempengaruhi seseorang. Hal-hal tersebut adalah :

1. Sikap merupakan hasil belajar

Sebagai hasil belajar sikap telah diperoleh melalui pengalaman yang mempunyai unsur-unsur emosional. Seringkali asal- usul sikap itu melalui proses imitasi sejak seseorang masih kecil.

2. Sikap itu mempunyai unsur yang bersikap perseptual dan afektif

Maksudnya bahwa sikap itu bukan saja menentukan hal-hal apa yang diamati oleh seseorang, melainkan juga bagaimana cara ia mengamatinya. Seorang murid yang mempunyai sikap negatif terhadap seorang guru misalnya, sikap yang demikian itu pada dasarnya telah diperoleh dari orang tuanya atau dari temannya, lingkungannya dan lain sebagainya. Bila anak itu telah memiliki sikap negatif terhadap gurunya maka gerak-gerik guru yang terlihat oleh anak itu akan ditafsirkan negatif pula. Dan sikap itu bukan saja diperoleh melalui proses imitasi, melainkan juga dari pengalaman- pengalaman yang kurang menyenangkan.

3. Sikap mempengaruhi pengajaran lainnya

Apabila seseorang mempunyai sikap yang positif terhadap gurunya, maka siswa tersebut akan senang terhadap pengajaran yang disampaikan oleh guru tersebut. Situasi ini akan memberi jalan ke arah pengalaman belajar yang sukses.[4]


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M.(Ed). 1991. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara.

Gerungan Dipl, 1991. Psikologi Sosial, Bandung, Eresco.

Mahfudh, Salahuddin. 1990. Pengantar Psikologi Pendidikan, Surabaya, Bina Ilmu.

Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Sarwono, Sarlito Wirawan, 1976. Pengantar Umum Psikologi, Jakarta, Bulan Bintang.

Sumartana & Wayan Nurkancana, 1986. Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional.


Refrensi Buku

[1] Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 1997), hal. 141.

[2] Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta, Bulan Bintang, 1976), hal. 97.

[3] Gerungan Dipl, Psikologi Sosial, (Bandung, Eresco, 1991), hal. 156

[4] Salahuddin Mahfudh. Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya, Bina Ilmu, 1990), hal. 99.