Fungsi Madrasah atau Sekolah
Pada kesempatan kali ini dosenmuslim.com akan menebar ilmu tentang fungsi madrasah atau sekolah yang dilengkapi dengan referensi buku. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari ilmu tersebut di bawah ini.
Fungsi Madrasah atau Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang sudah dirancang untuk terlaksananya suatu pendidikan. Dengan adanya kemajuan zaman yang sangat cepat ini, membuat keluarga tidak mampu atau tidak mungkin mendidik anak-anak sendiri sampai menjadi pemuda yang diharapkan oleh orang tua dan negara. Sekolah lah yang manjadi solusi terhadap pendidikan anak setelah keluarga, karena sekolah menjadi cermin terhadap kemajuan suatu masyarakat. Sebagaimana di dalam buku pengantar pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharja dan Drs. S. L. La Sulo, menjelaskan, bahwa sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju, karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tetap berpijak pada ciri keindonesiaan. Dengan demikian, pendidika di sekolah seyogianya secara seimbang dan serasi menjamah aspek pembudayaan, penguasaan pengetahuan, dan pemilikan keterampilan peserta didik.[1]
Selain karena sekolah merupakan pusat pendidikan, sekolah juga mempunyai fungsi utama. Sebagaimana dijelaskan di dalam buku sosiologi pendidikan karya Prof. Dr. S. Nasution, MA. Bahwa Fungsi sekolah yang utama ialah pendidikan intelektual, yakni mengisi otak anak dengan berbagai macam pengetahuan.[7]
Selain fungsi utama, sekolah juga mempunyai beberapa fungsi, di antaranya, yaitu:
- Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.
Anak yang telah menamatkan sekolah diharapkan sanggup melakukan pekerjaan sebagai mata pencarian atau setidaknya mempunyai dasar untuk mencari nafkahnya. Semakin tinggi pendidikan, semakin besar harapannya memperoleh pekerjaan yang baik. Ijazah masih tetap dijadikan syarat penting untuk suatu jabatan, walaupun ijazah itu sendiri belum menjamin kesiapan seseorang untuk melakukan pekerjjaan tertentu. Akan tetapi dengan ijazah yang tinggi seorang dapat memahami dan mengusai pekerjaan kepemimpinan atau tugas lain yang dipercayakan kepadanya. Memiliki ijazah perguruan tinggi merupakan bukti akan kesanggupan intelektualnya untuk menyelesaikan studinya yang tidak mungkin dicapai oleh orang yang rendah kemampuannya. Sekolah yang ditempuh seseorang banyak menentukan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang.
Baca juga: Pengertian Madrasah atau Sekolah
- Sekolah memberikan keterampilan dasar.
Orang yang telah bersekolah setidak-tidaknya pandai membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan dalam setiap masyarakat modern. Selain itu diperoleh sejumlah pengetahuan lain seperti sejarah, geografi, kesehatan, kewarganegaraan, fisika, biologi, bahasa, dan lain-lain yang membekali anak untuk melanjutkan pelajarannya, atau memperluas pandangan dan pemahamannya tentang masalah-masalah dunia.
- Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib.
Sekolah sering dipandang sebagai jalan bagi mobilitas sosial. Melalui pendidikan, orang dari golongan rendah dapat meningkat ke golongan yang lebih tinggi. Orang tua mengharapkan agar anak-anaknya mempunyai nasib yang lebih baik dan karena itu berusaha untuk menyekolahkan anaknya jika memungkin hingga sampai memperoleh gelar dari suatu perguruan tinggi, walaupun sering dengan pengorbanan yang besar mengenai pembiayaannya. Tidak jarang anak seorang guru SD di desa menjadi penyapu pekarangan sekolah, pedagang kecil, dan terkadang anak sopir mempunyai anak di perguruan tinggi. Pada zaman sekarang sekolah menengah apalagi sekolah rakyat tidak berarti lagi moobilitas sosial atau memperbaiki status sosial seseorang. Akan tetapi gelar akademis sangat membantu untuk menduduki tempat yang terhormat dalam dunia pekerjaan. Mereka yang telah menduduki tempat yang tinggi memandang pendidikan tinggi sebagai syarat muthlak untuk mempertahankan status sosialnya.
- Sekolah menyediakan tenaga pembangunan.
Bagi negara-negara berkembang, pendidikan dipandang sebagai alat yang paling ampuh untuk menyiapkan tenaga yang terampil dan ahli dalam segala sektor pembangunan. Kekayaan alam hanya mengandung arti bila didukung oleh keahlian. Maka karena itu manusia merupakan sumber utama bagi pembangunan negara.
- Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial.
Masalah-masalah sosial diharapkan dapat diatasi dengan mendidik generasi muda untuk mengelakkan atau mencegah penyakit-penyakit sosial seperti kejahatan, pertumbuhan penduduk yang melewati batas, pengrusakan lingkungan, kecelakaan lalu lintas, narkotika, dan sebagainya.
- Sekolah menstransmisi kebuduyaan.
Demi kelangsungan hidup bangsa dan negara, kepada generasi muda disampaikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa tinggi itu. Setiap warganegara diharapkan menghormati para pahlawannya, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek-moyang dan dengan demikian meresapkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa.
- Sekolah membentuk manusia yang sosial.
Pendidikan diharapkan membentuk manusia sosial, yang dapat bergaul dengan sesama manusia sekalipun berbeda agama, suku-bangsa, pendirian, dan sebagainya. Ia juga harus dapat menyesuaikan diri dalam situasi sosial yang berbeda-beda.
Kalau diselidiki tentu akan ditemukan bermacam-macam alasan lain mengapa orang tua menyekolahkan anak-anaknya?, misalnya menyekolahkan anak gadis sampai ada yang meminangnya, atau menyerahkan anaknya ke dalam pengawasan guru karena lebih sulit mengurusnya sendiri di rumah, dan sebagainya. Juga dapat diselidiki di antara berbagai alasan yang manakah yang paling utama, maka mereka menyekolahkan anaknya. Di antaranya yang lebih mengutamakan pendidikan anak pria dan sedikit mengabaikan pendidikan bagi anak wanita.
- Sekolah merupakan alat transformasi kebudayaan.
Sekolah terutama perguruan tinggi diharapkan menambah pengetahuan dengan mengadakan penemuan-penemuan baru yang dapat membawa perubahan dalam masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang besar di dunia ini. Ada tokoh pendidikan yang beranggapan bahwa sekolah dapat digunakan untuk merekonstruksi masyarakat bahkan dapat mengontrol peruahan-perubahan itu dengan cara “social engineering”.
9. Fungsi-fungsi sekolah lainnya.
Sekolah dapat pula dipandang sebagai tempat menitipkan anak, khususnya anak-anak pra-sekolah. Juga perguruan tinggi dapat dipandang sebagai tempat penitipan pemuda di mana mereka lebih baik diawasi daripada di luar sekolah, sambil menunggu waktunya mereka mendapat pekerjaan. Bagi mahasiswi sekolah juga merupakan kesempatan untuk mendapatkan jodoh. [3]
Sekolah sebagai Alat Kontrol dan Integrasi Sosial
Sekolah memegang peranan penting dalam sosialisasi anak-anak. Ada empat cara yang dapat digunakan sekolah, yaitu:
1) Transmisi kebudayaan, termasuk norma-norma, nilai-nilai, dan informasi melalui pengajaran secara langsung, misalnya tentang falsafah negara, sifat-sifat warga negara yang baik, setruktur pemerintahan, sejarah bangsa, dan sebagainya..
2) Mengadakan kumpulan-kumpulan sosial seperti perkumpulan sekolah, pramukan, kelompok olahraga, dan sebagainya yang memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mempelajari dan mempraktikkan berbagai ketrampilan sosial.
3) Memperkenalkan anak dengan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan anak sebagai model yang dapat ditiru kelakuan. Dalam hal ini guru-guru dan pemimpin sekolah memegang peranan yang penting.
4) Menggunakan tindakan positif dan negatif untuk mengharuskan murid mengikuti kelakuan yang layak dalam bimbingan sosial. Yang termasuk tindakan positif ialah pujian, hadiah, dan sebagainya dan yang negatif ialah hukuman, celaan, dan sebagainya.[4]
Referensi
[1] Umar Tirtaraharja dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), cet. Ke-2, hal. 173.
[2] S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), cet. ke-8, hal. 13.
[3] Ibid. Hal. 14-17.
[4] Ibid. Hal. 18.