Indikator Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Tuntas

Indikator Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Tuntas

Diposting pada

Indikator Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Tuntas

Pada kesempatan kali ini dosenmulim.com akan membagikan ilmu tertentang Indikator Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Tuntas. Di dalam ilmu ini juga dilengkapi dengan referensinya. Penasaran? Mari langsung saja kita pelajari ilmu tersebut di bawah ini.


Indikator Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Tuntas

Indikator-indikator guru dalam melaksanakan Pembelajaran Tuntas itu ada beberapa macam di antaranya yaitu;Indikator Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Tuntas

  1. Metode pembelajaran

Pembelajaran tuntas dilakukan dengan pendekatan diagnostik. Strategi pembelajaran tuntas sebenarnya menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditunjukan kepada sekelompok siswa (kelas)tetapi juga mengakui dan memberikan layanan sesuai dengan perbedaan individual sedemikian rupa, sehingga pembelajaran memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara optimal. Metode yang sangat ditekankan dalam pembelajaran tuntas adalah pembelajaran individual, pembelajaran dengan teman dan bekerja dalam kompok kecil. Pendekatan-pendekatan alternatif tambahan harus digunakan untuk mengakomodsi perbedaan gaya belajar siswa.

Pembelajaran tuntas sangat mengandalkan pada pendekatan tutorial  dengan sesi-sesi kelompok kecil, tutorial orang perorang, pemelajaran terperogram, permainan dan pemelajaran berasis komputer.[1]

  1. Peran guru

Strategi pembelajaran tuntas menekankan peran guru atau tanggung jawab guru dalam mendorong keerhasilan peserta didik secara individual. Pendekatan yang dipakai mendekati dengan model personalized system of instruction (PSI) seperti yang dikembangkan oleh Keller, yaitu lebih menekankan pada interaksi antara peserta didik dengan materi atau objek belajar. Guru harus berperan secara intensif dalam hal-hal berikut:

  1. Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam unit yang lebih kecil dengan memerhatikan pengetahuan prasyaratnya.
  2. Menata indikator berdasarkan cakupan serta urutan unit
  3. Menyajikan materi dalam bentuk yang berfariasi
  4. Memonitor seluruh pekerjaan siswa
  5. Menilai perkembangan siswa dalam pencapaian kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif)
  6. Menggunakan teknik diagnostik
  7. Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan.[2]

Baca juga: Perbedaan Antara Pembelajaran Tuntas dengan Pembelajaran Konvensional

      3. Peran siswa

Peran siswa yaitu sebagai subyek didik. Fokus program sekolah itu bukan berorientasi kepada guru dan tugas yang dikerjakan, tetapi kepada siswa dan tugas yang akan dikerjakan siswa. Jadi siswa dalam pembelajaran tuntas lebih leluasa dalam menentukan jumlah waktu belajar yang diprlukan.[3]

  1. Evaluasi

Ketuntasan belajar ditetapkan dengan penilaian acuan patokan pada setiap kompetensi dasar, tidak ditetapkan berdasarkan norma. Dalam hal ini batas ketuntasan harus ditetapkan oleh guru, misalnya apakah siswa harus mencapai nilai 75, 65, 55 atau sampai nilai berapa seseorang siswa dinyatakan mencapai ketuntasan dalam belajar.[4]


Referensi Buku

[1] Abdul majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm 166.

[2] Ibid.,hlm 167

[3] Ibid.,hlm 168

[4] Ibid.,hlm 168