Makalah Pemilihan dan Penggunaan Media Pendidikan Agama Islam

Makalah Pemilihan dan Penggunaan Media Pendidikan Agama Islam

Diposting pada

BAB II

PEMBAHASAN

 A. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media pada dasarnya adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dengan kata lain media adalah perantara antara guru dan siswanya dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini maka guru harus bisa memilih media mana yang baik untuk siswanya.

1. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media

Dasar pertimbangan orang-orang memilih media antara lain adalah a. Merasa sudah akrab dengan media tersebur, b. Merasa media bisa berbuat lebih dari apa yang dilakukannya, misal untuk menarik minat, c. untuk memberi gambaran yang konkrit bagi anak didik. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connel (1974) mengatkan bila media itu sesuai pakailah,”if the medium fits use it!”.[1]

2. Kriteria Pemilihan Media

Kriteria pemilihan media itu harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, kondisi dan  keterbatasan dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat karakteristik media yang bersangkutan.

Seperti telah diuraikan, kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagiandari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media.

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah yaitu kognitif, efektif, dan psikomotor.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.

Media yang berbeda. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

c. Praktis, luwes, dan bertahan

Jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber daya lainya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan.

d. Guru terampil menggunakannya

Ini merupaka salah satu kriteria utama, apapun media itu, guru harus mampu menggunkannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

e. Pengelompokan sasaran

Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan

f. Mutu teknis

Pengembangan visual baik gabar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.[2]

3. Faktor-Faktor Yang Harus Dipertimbangan Dalam Pemilihan Media

a. Objektifitas

Unsur subjektifitas guru di dalam memilih  media pengajaran harus dihindari. Artinya guru tidak boleh memilih media pengajaran sesuka hati atau kesenangan pribadi.

b. Program pengajaran

Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupaun kedalamanya. Terkecuali jika program itu hanya dikasutkan untuk mengidi waktu senggang saja, daripada anak didik bermain tidak karuan.

c. Sasaran program

Yang dimaksut adaalah anak didik yang menerima informasi pengajaran melalui media pembelajaran. Pad usia tertentu atau tingkat tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berfikirnya, daya imajinasinya, kebutuhan, ataupun  daya tahan dalam beljar. Maka media yang akan digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangannya.

d. Situasai dan kondisi

Yang dimaksut disini yaitu situasi dan kondisi di sekolah dan anak didik yang akan mengikuti pelajaran.

f. Kualitas teknik

Apakah media pengajaran yang akan digunakan itu sudah sesuai atau memenuhi syarat belom, jadi media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan.

g. Efektifitas dan efisiensi penggunaan

Keefektifan berkenaan dengan hasil yang ingin dicapai, sedanglan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Dalam penggunaan media keefektifan meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik, sedangkan efisiensi itu apakah dengan mengunakan media tersebut waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin .[3]

4. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:

  1. Motivasi, Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
  2. Perbedaan individual, Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda.
  3. Tujuan pembelajaran, jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan ereka pelajri melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.
  4. Organisasi isi, pembelajaran akan semakin mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan kedalam urutan yang bermakna.
  5. Persiapan sebeum belajar, siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajarn dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai.
  6. Emosi, pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan akan sangat berpengaruh dan bertahan.
  7. Partisipasi, agar pembelajaran berjalan dengan baik seoarang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya.
  8. Umpan balik, hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya.
  9. Penguatan (reinforcement), pembelajaran yang didorong oleh keerhasialan amat bermanfaat, dapat mebangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku dimasa-masa yang datang.
  10. Latihan dan pengulangan, agar pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian yang kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan itu sering diulangi dan dilatih dalm berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.
  11. Penerapan, hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseoarng untukmenerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru.[4]

5. Model-model Prosedur Pemilihan Media

Ada tiga model prosedur pemilihan media yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman yaitu:

  1. Model flowchart, model ini menggunakan eliminasi dalam pengambilan keputsan pemilihan.
  2. Model matrix, berupa penangguhan model pengambilan keputusan, pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya teridentifikasi
  3. Model cheklist, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.[5]

Meskipun belum ada penelitian khusus tentang hal ini, tampaknya model cheklist lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan media jadi, model matrix laenih serasi untuk digunakn pada media rancangan, sedangkan model flowchart dapat digunakan baik untuk maenggambarkan proses pemilihan media jadi maupun media rancang.[6]

Pada umumnya prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:

  1. Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan
  2. Menetapkan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau instrksional atau alat bantu mengajar (peraga)
  3. Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan digunakan strategi afektif, kogmnitif atau psikomotorik
  4. Menentukan media yang sesuai dari kelmpo media yang cocok untuk satrategi yang dipilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau kriteria, kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya
  5. Mereview kembali kelebihan dan kelemahan media yang dipilih, bila mengkaji kembali alternatif- alternatif yang ada
  6. Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.[7]