Pengertian dan Tujuan Pendidikan

Diposting pada

Pengertian Pendidikan

Sebelum kita tinjau apa tujuan dari pendidikan terlebih dahulu kita terangkan apa arti pendidikan, menurut Tirtarahadja dalam bukunya pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan latar belakang sosial setiap masyarakat tertentu.

Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari generasi satu ke generasi yang lain. Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik .[1]

Menurut Hasan Langgulung dan Ahmad Tafsir yang dikutip oleh Ahmad Janan Asifudin dalam bukunya mengungkit pilar-pilar pendidikan islam ia mengatan bahwa pendidikan ialah alat yang digunakan oleh manusia untuk survive baik sebagai individu maupun masyarakat.[2]


Pengertian Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan ada dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

Sebagai suatu komponen, tujuan pendidikan menduduki posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus dicegah supaya tidak terjadi.

Disini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik.[3]

Anak harus dididik menjadi orang yang sanggup mengenal dan berbuat menurut kesusilaan. Seorang pendidik mendidik seseorang agar menjadi orang yang dewasa, Orang dewasa adalah orang sudah mengetahui dan memiliki nilai-nilai hidup, norma-norma kesusilaan, keindahan, keagamaan, kebenaran, dan sebagainya, dan hidup sesuai dengan nilai dan norma-norma itu.

Tujuan pendidikan berhubungan erat dengan tujuan dan pandangan hidup si pendidik. Ada kata-kata terkenal dalam mengatakan “pendidik tidak dapat memberikan sesuatu kepada anak didiknya, kecuali hanya apa yang ada pada dirinya”.[4] Misalnya seorang ayah yang tidak percaya tuhan atau ateis, tidak mungkin ia mendidik anaknya untuk berbakti dan taat kepada tuhan.


Macam-macam Tujuan di dalam Pendidikan

Menurut Langeveld yang dikutip oleh Ngalim purwanto dalam bukunya ia mengutarakan macam-macam tujuan pendidikan sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum juga disebut juga tujuan sempurna, tujuan akhir atau tujuan bulat. Tujuan umum ialah tujuan didalam pendidikan yang seharusnya menjadi tujuan orang tua atau pendidik lain, yang telah ditetapkan oleh pendidik dan selalu dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan yang terdapat pada anak itu sendiri dan dihubungkan dengan syarat-syarat dan alat-alat untuk mencapai tujuan umum itu.

Tujuan umum itu tidak akan dan tidak dapat selalu diingat oleh si pendidik dalam melaksanakan pendidikannya. Oleh karena itu, tujuan umum salalu dilaksakan dalam bentuk-bentuk yang khusus atau diperkhusus mengingat keadaan dan faktor yang terdapat pada anak didik itu sendiri.[5]


2. Tujuan tak Sempurna

Yang dimaksud dengan tujuan tak sempurna ataupun tujuan tak lengkap ini ialah tujuan-tujuan mengenai segi-segi kepribadian manusia yang tertentu yang hendak dicapai dengan pendidik itu, yaitu segi-segi yang berhubungan dengan nilai-nilai hidup yang tertentu seperti nilai keindahan, kesusilaan, keagamaan, kemasyarakatan dan seksual.

Tujuan tak sempurna ini bergantung kepada tujuan umum dan tidak dapat terlepas dari tujuan umum itu.[6]


3. Tujuan Sementara

Tujuan sementara merupakan tempat-tempat pemberhentian sementara pada jalan yang menuju ketujuan umum, seperti anak dilatih untuk belajar berbicara.

Tujuan sementara ini bisa dibilang juga merupakan tingkatan-tingkatan untuk menuju kepada tujuan umum.[7]


4. Tujuan Perantara

Tujuan perantara juga disebut tujuan intermedier. Tujuan ini bergantung pada tujuan-tujuan sementara. Misalnya, tujuan sementara ialah anak harus dilatih untuk belajar membaca dan menulis.

Setalah ditentukan untuk apa anak belajar itu, dapatlah sekarang berbagai macam kemungkinan untuk mencapai itu dipandang sebagai tujuan perantara.


5. Tujuan Insedental

Tujuan ini hanya sebagai kejadian-kejadian yang merupakan saat-saat yang terlepas pada jalan yang menuju pada tujuan umum.[8]

Secara keseluruhan macam-macam tujuan merupakan suatu kebulatan. Tujuan umum memberikan arah kepada semua tujuan yang lebih rinci dan yang jenjangnya lebih rendah. Sebaliknya tujuan yang lebih khusus menunjang pencapaian tujuan yang lebih luas dan yang jenjangnya lebih tinggi untuk sampai kepada tujuan umum .[9]


REFERENSI

[1]Tirtarahardja danSulo. 2005. Pengantar Pendidikan. (Bandung: Rineka Cipta)
[2]Ahmad janan asifudin, Mengungkit pilar-pilar pendidikan islam (Tinjauan filosofis), Sunan kalijaga press UIN sunan kalijaga, Yogyakarta. 2009, hal 87
[3] Ibid,
[4] Ngalim purwanto, Ilmu pendidikan teoris dan praktis, Remaja rosdakarya, Bandung, 2011,hal 19
[5] Ibid, hal 20
[6] Ibid, hal 21
[7] Ibid, hal 21
[8] Ibid, hal 22
[9]Tirtarahardja danSulo. 2005. Pengantar Pendidikan. (Bandung: Rineka Cipta)