Pengertian Pendidikan Agama Islam

Diposting pada

Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam memuat dua kata yang digabung menjadi satu yakni pendidikan dan agama Islam. Yang mana dari dua kata tersebut mempunyai makna yang berbeda-beda. Maka dari itu, pertama-tama dibutuhkan pengertian yang logis terhadap pendidikan agama Islam. Apa itu pendidikan? Dan apa itu agama Islam? ketika kedua kata tersebut digabung, maka akan dapat menjawab dari pertanya apa itu pendidikan agama Islam?

Pertama kita akan cari apa pengertian dari Pendidikan itu? Menurut W.J.S. Poerwadarminta yang dikutip oleh Drs. Anas Salahudin, M.Pd. dalam bukunya filsafat pendidikan, bahwa pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik dan diberi awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda, berarti proses perubahan sikap tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan, yaitu pendewasaan diri melalui pengajaran dan latihan.[1]

Di dalam buku ilmu pendidikn Islam karya Prof. Dr.  Ahmad Tafsir, Marimba (1989: 19) menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan ruhani anak  didik  menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[2]

Berbagai pengertian di atas sangat bagus dan mudah dipahami, akan tetapi definisi tersebut belum mencakup seluruh kegiatan yang disebut pndidikan atau bisa dikatakan definisi tersebut masih sempit. Jadi, pendidikan di atas terbatas pada kegiatan pengembangan dan pendewasaan pribadi anak atau  peserta didik oleh pendidik yang berupa orang. Jadi, ada orang yang mendidik.

Muncul pertanyaan, misalnya: bagaimana jika bimbingan itu  dari alam sekitar? Apakah tidak dinamakan pendidikan jika bimbingan itu dari kebudayaan atau adat yang ada? Bagaimana jika bimbingan itu dari diri sendiri? Apakah semua itu tadi bukan pendidikan? inilah tadi yang dimaksud dalam arti sempit. Kenyataannya memang begitu, maksudnya proses perkembangan yang sempurna itu seseorang tidak harus terpengaruh dengan orang lain atau pendidik, karena seseorang bisa saja terpengaruh dengan kebudayaan, alam sekitar, dan lain-lain. Oleh sebab itu, Di dalam buku ilmu pendidikn Islam karya Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Lodge (1974: 23) menyatakan, bahwa pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman.[3]

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa pendidikan adalah proses bimbingan terhadap perkembangan jasmani dan ruhani seseorang (peserta didik) menuju terbentuknya kepribadian yang utama melalui seluruh pengalamannya, baik pengalaman bimbingan dari guru, diri sendiri, alam sekitar, kebudayaan, dan lain-lain.

Setelah menemukan definisi dari pendidikan, barulah mencari definisi mengenai Islam.

Islam adalah nama salah satu agama yang datan dari Allah SWT yang ajaran-ajarannya bersumber dari wahyu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di dalam Islam terdapat berbagai tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang bersifat mmerintah, melarang, dan mengajurkan. Semua titah yang terdapat dalam agama mengandung konsekuensi logis yang berupa pahala dan sanksi bagi para pemeluknya. Misalnya, orang Islam diperintah untuk mendirikan shalat wajib, maka yang melaksanakan memperolleh pahala, sedangkan yang meninggalkannya memperoleh dosa. Pahala berbuah nikmatnya surga, sedangkan dosa berbuah siksa  neraka. [4]

Lalu bagaimana dengan definisi pendidikan agama Islam? dari berbagai pandangan di atas, dapat didefinisikan, bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu proses bimbingan yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang diberikan kepada  seseorang (peserta didik) terhadap perkembangan jasmani dan ruhani agar menuju terbentuknya kepribadian yang utama, berakhlak, dan berkepribadian muslim dengan menggunakan metode dan pendekatan yang bercorak islami.


Refrensi Buku

[1] Anas Slahudin, Filsafat Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011, cet. Ke-3), hlm. 18.

[2] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, cet. Ke-2) hlm. 34.

[3] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam…, hlm. 34.

[4] Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdyat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) , cet. Ke-2, hlm. 22.