Pengertian Perencanan Pembelajaran Lengkap dengan Referensinya
Pada kesempatan kali ini dosenmuslim.com akan menebar ilmu tentang pengertian perencanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan referensinya. Penasaran? Mari kita pelajari ilmu tersebut di bawah ini.
Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Dilihat dari segi terminologinya, perencanaan pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu kata perencanaan dan kata pembelajaran.
1. Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serat dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ely (1979), mengatakan bahwa perencanaan itu pada dasarnya adalah suatu proses dan cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan. Kaufman (1972) memandang bahwa perencanaan itu adalah sebagai suatu proses untuk menetapkan “kemana harus pergi” dan bagaimana untuk sampai ke “tempat” itu dengan cara yang paling efektif dan efisien. Terry (1993) mengungkapkan bahwa perencaaan itu pada dasarnya adalah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.[1]
William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Mangement: mengemukakan bahwa “perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan . Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusanyang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.” Banghart dan Trull (1973), mengemukakan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimism yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Nana Sudjana (2000;61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan dating.[2]
Dari pendapat di atas, maka setiap perencanaan minimal harus memiliki empat unsur sebagai berikut:
- Adanya tujuan yang harus dicapai.
- Adanya strategi untuk mencapai tujuan.
- Sumber daya yang dapat mendukung.
- Implementasi setiap keputusan.
Baca juga: Pengertian Evaluasi Pembelajaran
2. Pembelajaran
Pemebelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antar guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti, minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Pembelajaran adalah terjemah dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif-holistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segalan sesuatu lewat bebagai macam media seperti bahan-bahan cetak, program televise, gambar audio dan lain sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar.[3]
Berikut ini definisi tentang perencanaan pembelajaran menurut para ahli:[4]
- Ritchy
Ilmu yang merancang detail spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas penegetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
- Smith & Ragan
Proses sistematis dalam mengertikan prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas pembelajaran. Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar dan pemebelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas pemebelajaran.
- Zook
Proses berfikir sistematis untuk mebantu pelajar memahami (belajar)
- Ibrahim
Kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelejaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan.
Dari berbagai uraian di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi kerja sama antara pendidik dan peserta didik dengan memanfaatkan segala sesuaatu yang ada, baik dari dalam diri (intern) maupun dari luar diri (ekstern) dengan maksud agar tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai.
Setelah diketahui arti dari kedua kata antara perencanaan dan pembelajaran, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu keputusan yang ditetapkan untuk dilakukan di dalam sebuah pembelajaran agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.
Referensi Buku
[1] Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, Maret 2011), cet II, hal. 24
[2] Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2005), cet I, hal. 16
[3] Ibid, Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, Maret 2011), cet II, hal. 26-27
[4] http://mumugaroet.blogspot.co.id/2011/08/perencanaan-pembelajaran-menggunakan.html