Tahapan prestasi belajar PAI
Dalam menentukan prestasi belajar siswa di sekolah, harus melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
1. Formatif
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.[1] Menurut M. Ngalim Purwanto Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan mencari umpan balik (feedback) yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau sudah dilaksanakan. Jadi sebenarnya penilaian formatif itu tidak hanya dilakukan pada tiap akhir pelajaran, tetapi bisa juga ketika pelajaran sedang berlangsung. Misalnya, ketika guru sedang mengajar mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mengecek atau mendapatkan informasi apakah siswa memahami apa yang diterangkan guru. Jika ternyata masih banyak siswa yang belum mengerti, tindakan guru selanjutnya adalah mengubah atau memperbaiki cara mengajarnya sehingga benar-benar dapat dipahami dan diserap oleh siswa.[2] Jadi Guru harus berusaha bagaimana peserta didik dapat memahami apa materi yang telah disampaikan.
Selain contoh-contoh tersebut diatas pre-tes dan post-tes, tugas-tugas yang dikerjakan di luar jam pelajaran, pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan secara lisan juga termasuk penilaian formatif.
2. Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai di mana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama waktu tertentu. Adapun fungsi dan tujuannya untuk menentukan apakah dengan nilai yang diperolehnya itu siswa dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus.
Pengertian lulus atau tidak lulus di sini dapat berarti; dapat tidaknya siswa melanjutkan ke modul berikutnya; dapat tidaknya seorang siswa mengikuti pada semester berikutnya; dapat tidaknya seorang siswa dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi; dapat tidaknya siswa lulus/tamat dari sekolah yang bersangkutan; atau dapat tidaknya seorang siswa diterima di sekolah yang lebih tinggi.[3] Jadi, penilaian sumatif tidak hanya penilaian yang dilakukan pada akhir semester saja tetapi juga dilaksanakan misalnya pada setiap akhir tahun ajaran, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Nusa, Santi Lisnawanti, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT. Rosdakarya, 2012
Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000
Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Rosda Karya, 2014
Susanto, Ahmad, Teori Belajar & Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2013
Widiyantoro, Nugroho, Panduan Dakwah Sekolah, Kerja besar untuk Perubahan Besar, Bandung: Syaamil Cipta Media, 2003
Refrensi Buku
[1]Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2014), hlm. 5
[2]M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 26
[3] Ngamlim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 26.