Pengertian Sikap dalam Pendidikan Lengkap dengan Referensinya

Diposting pada

Pengertian Sikap

Pada kesempatan kali dosenmuslim.com akan membagikan ilmu tentang pengertian sikap, yang mana di dalamnya juga akan dilengkapi dengan referensi sumbernya. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat ilmu tersebut di bawah ini.


Pembahasan

Dalam buku “Evaluasi Pendidikan” karya Wayan Nurkancana dan Samartana, sikap dapat didefinisikan sebagai suatu predisposisi atau kecenderungan untuk melakukan suatu respon dengan cara-cara tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.[1]

Sikap ini akan memberi arah suatu perbuatan atau suatu tindakan seseorang. Tapi dalam hal ini tidak berarti bahwa semua tindakan atau perbuatan seseorang itu sama dengan sikap yang ada padanya. Mungkin ada sesuatu tindakan atau perbuatan itu tidak sama dengan sikap yang sebenarnya.

Pengertian SikapSedangkan di dalam buku “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”, sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendensy) dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.[2]

Menurut pengertian di atas, maka sikap itu ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif. Sikap siswa yang positif, umpamanya kecenderungan ujung tindakannya adalah memperhatikan, mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu dan menerima. Adapun sikap positif ini, mengharapkan sesuatu yang diingini sesuai dengan obyek yang ada dan ia tidak akan menolak, selalu menerima. Sebaliknya sikap siswa yang negatif, kecenderungan tindakannya adalah tidak memperhatikan, menjauhi, membenci, tidak mengharapkan sesuatu yang diingini sesuai dengan obyek yang ada dan ia akan menolak. Semua itu dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut. Adapun sikap negatif ini, tidak mengharapkan sesuatu yang diingini sesuai dengan obyek yang ada dan ia akan menolak dan tidak ingin menerima. (Baca juga: Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar)

Menurut Ngalim Purwanto, dalam buku berjudul “Psikologi Pendidikan” menjelaskan bahwa, sikap atau yang dalam bahasa Inggris disebut attitude adalah suatu cara tertentu terhadap suatu perangsang atau (stimulus). Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi, baik mengenai orang, benda-benda atau situasi-situasi yang mengenai dirinya.[3]

Selanjutnya menurut Gerungan Dipl, menjelaskan bahwa, sikap atau attitude merupakan sikap pandang atau sikap perasaan, tetapi sikap mana disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap obyek tadi itu.[4]

Kemudian dalam buku Pengantar Umum Psikologi karya Sarlito Wirawan Sarwono menyebutkan bahwa sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu (Sarlito Wirawan Sarwono, 1976: 94).[5]

Definisi-definisi tentang sikap yang dikemukakan para ahli di atas pada umumnya memiliki kesamaan walaupun diungkapkan dengan redaksi yang berbeda-beda. Kesamaan tersebut adalah adanya reaksi dan obyek dari sikap. Jadi pada dasarnya sikap merupakan reaksi yang ditunjukkan seseorang terhadap suatu obyek yang ada di sekitarnya.

Dari berbagai pengertian tentang sikap di atas, dapatlah diambil suatu pengertian bahwa yang dimaksud dengan sikap adalah suatu tindakan atau tingkah laku sebagai reaksi atau respon terhadap suatu rangsangan atau stimulus, yang disertai suatu pendirian atau perasaan. Dalam beberapa hal, keberadaan sikap merupakan penentu dalam tingkah laku manusia. Sebagai reaksi dari sikap, maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang atau tidak senang, menerima atau menolak, mendekati atau menjauhi dan sebagainya. Maka dari tiap- tiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu perangsang yang sama.


DAFTAR PUSTAKA

Gerungan Dipl, 1991. Psikologi Sosial, Bandung, Eresco.

Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Reseach Jilid 3, Yogyakarta, Andi.

Hamdani Ihsan & Fuad Ihsan. 1998. Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia.

Idris, Zahra, 1981. Dasar-Dasar Kependidikan, Padang, Angkasa Raya.

Indrakusuma, Amir Dalen. Pengantar Ilmu Agama, Surabaya, Usaha Nasional.

Kasiram, Moh. 2010. Metode Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Yogyakarta, UIN-Maliki PRESS.

Lester Crow & Alice Crow, 1989. Psychologi Pendidikan, Abd. Rachman Abror, Yogyakarta, Nur Cahaya.

Mansyur & Moehammad, 1982. Evaluasi Pendidikan Agama, Songo Abadi Inti.

Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Al- Ma’arif.

Mahfudh, Salahuddin. 1990. Pengantar Psikologi Pendidikan, Surabaya, Bina Ilmu.

Margaret E. Bell Gredler, 1994. Belajar &Mebelajarkan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Mar’at, 1982. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuran, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Margono, S. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta.

Nasir, M. 1988. Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Purwanto, Ngalim. 1989. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Sarwono, Sarlito Wirawan, 1976. Pengantar Umum Psikologi, Jakarta, Bulan Bintang.

Slameto, 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.

Soekamto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, CV. Rajawali.

Sudijono, Anas. 2000. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 1988. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung, Sinar Baru.

Sumartana & Wayan Nurkancana, 1986. Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional.

Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta. Armas Duta Jaya.

Zein, Muhammad. 1990. Methodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta, AK Group dan Indra Buana.

Zuhairini, et.al, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Malang, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel.


Refrensi Buku

[1] Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986) hal. 275.

[2] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), hal. 135.

[3] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), hal. 141.

[4] Gerungan Dipl., Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1991), hal. 149.

[5] Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hal. 94.